BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan dari pengawasan intern adalah untuk
melindungi harta kekayaan (asset) suatu badan (organisasi), dapat dipercayanya
catatan keuangan, meningkatkan efesiensi kerja dan dapat mendorong ditaatinya
kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen. Untuk dapat memenuhi syarat
bagi adanya suatu pengawasan yang baik, hendaknya struktur organisasi dapat
memisahkan fungsi-fungsi operasional penyimpanan dan pencatatan. Pemisahan
fungsi-fungsi ini diharapkan dapat mencegah timbulnya kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh manusia.
Perkembangan
perusahaan yang semakin besar dan mempunyai persoalan-persoalan yang lebih
rumit dalam pengaturan kegiatan-kegiatannya di bandingkan dengan perusahaan
yang berskala kecil. Pada perusahaan kecil, umumnya tidak ada pemisahan antara
pemilik dan pengurus karena bidang usahanya tidak begitu luas, sehingga
memungkinkan pemilik perusahaan sekaligus menjadi pengurus. Dalam hal ini
pemilik perusahaan mengetahui semua kegiatan yang terjadi dalam perusahaan,
sehingga tidak terlihat suatu kebutuhan yang mendesak akan bantuan dari pihak
lain untuk memberikan informasi-informasi mengenai keadaan perusahaan yang
berguna baginya dalam pengambilan keputusan.
Dengan banyaknya aktivitas perusahaan maka
akan timbul berbagai kesukaran yang
dihadapi pimpinan untuk melakukan pengawasan secara langsung terhadap kegiatan
perusahaan. Suatu hal yang paling berpengaruh dalam perkembangan skala operasi
perusahaan masalah kas. Pengelola kas yang ada di perusahaan semakin penting
dan memerlukan perhatian yang khusus untuk mencapai efesiensi dan efektifitas,
usaha ini dapat dicapai apabila pengawasan intern kas dilaksanakan dengan baik.
Pengawasan intern harus ditetapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan kebutuhan
tersebut dapat diketahui dengan melihat pengalaman-pengalaman tahun lalu.
Seperti yang telah dijelaskan oleh Wing
Wahyu Winarno (1994, hal 90) dalam tujuan dilaksanakannya pelaksanaan intern
untuk mencegah atau menghindari perusahaan dari berbagai kecurigaan, yang
disebabkan berbagai hal, misalnya;
1. Penggunaan sumberdana secara berlebihan
2. Proses pengambilan keputusan yang tidak
tegas.
3. Kesalahan pencatatan data.
4. Kerusakan berbagai catatan.
5. Hilang atau rusaknya suatu aktiva karena
kelalaian karyawan.
6. Ketidakpatuhan karyawan terhadap
manajemen.
7. Penyelewengan yang dilakukan oleh karyawan
Pengawasan dalam satu periode hendaknya meliputi
pada penerimaan dan pengeluaran kas. Maka untuk itu diperlukan pengawasan
terhadap sumber penerimaan kas seperti penjualan tunai, penerimaan piutang, dan
penerimaan-penerimaan lain seperti pendapatan dari hasil pendapatan penjualan
aktiva tetap. Namun pengawasan juga diperlukan terhadap setiap pengeluaran
dilakukan oleh perusahaan seperti pembanyaran hutang maupun pembayaran gaji dan
upah, pembanyaran biaya admistrasi perusahaan dan lain-lain.
Kas juga dapat dilihat dari sifatnya yaitu kas
merupakan aktiva perusahaan yang paling mudah untuk disalah gunakan dan
diselewengkan dibandingkan dengan aktiva yang lain. Untuk mencegah hal tersebut
maka perlu disusun pengawasan sedemikian rupa yang mendukung terlaksananya
pengawasan yang baik terhadap harta perusahaan yang biasanya disebut dengan
pengawasan intern perusahaan.
PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan merupakan suatu
perusahaan milik daerah yang bergerak dibidang perbankan, tentunya kegiatan
usahanya memberikan pelanyanan atau jasa perbankan pada masyarakat yang menjadi
konsumennya, tidak terlepas dari pengeluaran kas, dalam kegiatannya tidak mudah
untuk mengawasi aktivitas yang berkaitan dengan kas oleh sebab itu diperlukan
suatu pengawasan intern yang memadai terhadap aktiva tersebut.
Didalam kegiatan operasionalnya PT. Bank Sumut
Cabang Utama Medan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk tabungan
daerah, selain itu juga mereka memberikan pelayanan dalam bentuk pinjaman atau
kredit kepada masyarakat. Untuk itu diperlukan pemisahan antara biaya propisi
dan komisi untuk nasabah dengan beban operasi perusahaan seperti beban listrik,
air dan telepon serta biaya administrasi umum lainnya. Pemisahan antara biaya
propisi dan komisi untuk nasabah dengan biaya administrasi umum belum terlihat
jelas. Kondisi seperti ini menyebabkan perusahaan wajib menetapkan manajemen
yang baik dan sesuai dengan peraturan dalam pengawasan pengeluaran kas agar
tidak terjadi penyelewengan dan penyalahgunaan uang kas.
Kas merupakan harta yang paling lancar dalam
operasinya. Kas juga merupakan salah satu unsur harta yang mudah disembunyikan
atau disalah gunakan. Maka untuk dapat mencegah penyalahgunaan atau
penyelewengan terhadap kas, diperlukan pengawasan yang baik dan seksama agar
penyalahgunaan dapat diperkecil, semakin efektif pengawasan intern pada suatu
perusahaan maka keselamatan atau keamanan harta benda khususnya kas perusahaan
dapat lebih terjamin.
Sistem pengawasan intern tidak hanya direncanakan
untuk dapat mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan tetapi lebih utama pada usaha
mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan penyalahgunaan
uang kas perusahaan. Demikian pentingnya keberadaan uang kas bagi perusahaan
dalam menjalankan operasinya sehingga memerlukan perhatian yang khusus dan
membuat penulis mencoba untuk membahas permasalahan tersebut dalam bentuk
skripsi dengan judul .................................................................
Diminta : Apa judul proposal skripsi ini dan sempurnakan BAB 1 proposal skripsi ini
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny